Iklan

cara ternak sapi potong sebagai usaha yang menjanjikan

admin
Sunday, December 18, 2022, December 18, 2022 WIB Last Updated 2023-10-31T14:19:54Z
Usaha ternak sapi potong sebagai usaha yang menjanjikan kebanyakan masih dengan cara tradisional dan masih di lakukan sebagai usaha sambilan. kondisi ini diakibatkan oleh besarnya investasi yang dibutuhkan untuk melakukan dengan sekala besar dan modern, namun dengan melakukan skala usaha kecilpun kita akan mendapatkan keuntungan yang baik apabila dilakukan dengan prinsip-prinsip budidaya modern dan mempelajari serta menerapkan ilmu yang di dapat dan denganterus meningkatkan pengetahuan tentang cara ternak sapi potong yang baik dan efektif.

Hallo sahabat blog Dhy2, bagaimana kabarnya? semoga selalu sehat dengan rejeki melimpah, aamiin. pada kesempatan ini Blog Dhy2 ingin berbagi informasi terkait ternak sapi potong sebagai usaha yang menjanjikan yang semoga informasi ini bermanfaat untuk teman-teman semua yang ingin berinvestasi dan menghasilkan uang lebih banyak. artikel ini di dapat dari berbagai sumber yang sudah Dhy2 rangkum.

Biasanya yang membuka usaha sapi potong dia memulainya dengan melakukan Penggemukan sapi potong dimana maksud penggemukan sapi potong ini adalah melakukan pemeliharaan seekor sapi dewasa dalam yang keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui penggemukan daging dan dalam waktu relatif cukup singkat (3 s/d 5 bulan).

Hal-hal yang berkaitan dengan usaha peningkatan penggemukan sapi potong adalah :

  1. Jenis-jenis Sapi Potong.
  2. ada berbagai jenis sapi yang pakai untuk bakalan dalam usaha ternak sapi potong dalam hal ini penggemukan sapi potong di Indonesia, berikut jenis sapi yang di gunakan :
    • Sapi Bali
    • Cirinya sapi bali ini berwarna merah kombinasi warna putih pada kaki dari lutut ke bagian bawah dan pada area pantat, punggungnya sedikit bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi bali dapat beradaptasi dengan sangat baik pada lingkungan baru.
    • Sapi Ongole
    • Cirinya Sapi Ongole berwarna putih dengan kombinasi warna hitam di beberapa bagian area tubuh, memiliki gelambir dan memiliki punuk, dan bisa adaptasi dengan baik. Jenis Sapi Ongole telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunan hasil persilangan ini disebut Peranakan Ongole (PO) dan cirinya sama dengan sapi Ongole namun kemampuan produksinya lebih rendah.
    • Sapi Brahman
    • Cirinya Sapi Brahman berwarna coklat sampai coklat tua, dengan kombinasi warna putih pada area kepala. Daya pertumbuhannya juga cukup cepat, sehingga mulai menjadi primadona sapi potong di Indonesia.
    • Sapi Madura
    • Sapi Madura memiliki ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata dan terkadang terdapat warna putih pada area moncong, pada ekor dan pada kaki bawah. Jenis Sapi Madura ini memiliki daya pertumbuhan berat badan yang relatif rendah.
    • Sapi Limousin
    • Sapi Limousin memiliki ciri berwarna hitam juga bervariasi dengan warna merah bata dan juga putih, terdapat warna putih pada area moncong kepalanya dan tubuh yang berukuran besar juga mempunyai tingkat produksi yang sangat baik, jenis Sapi Limousin ini pada saat ini semakin marak di gemari oleh para investor.

  3. Pemilihan Bibit bakala sapi untuk penggemukan
  4. Pemilihan Bibit bakala sapi untuk penggemukan merupakan salahsatu faktor yang penting, disebabkan hal ini sangat menentukan hasil akhir dalam usaha penggemukan. Pemilihan Bibit bakala sapi untuk penggemukan memerlukan ketelitian, kejelian dan juga pengalaman.

    Berikut Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :

    • Usia Sapi di atas 2,5 tahun.
    • Jenis kelamin yang diplih adalah sapi jantan.
    • Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, dengan panjang min. 170 cm dan tinggi pundak min. 135 cm dan dengan lingkar dada ideal 133 cm.
    • Tubuh kurus tapi karena kurang pakan bukan karena sakit, tulang menonjol.
    • Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
    • Kotorannya normal

Tata cara Pemeliharaan

  1. Perkandangan
  2. Secara umum, sebuah kandang mempunyai dua tipe, yaitu secara individu dan juga kelompok. Kandang individu adalah setiap satu ekor sapi menempati 1 kandang dengan ukuran 2,5 m X 1,5 m. Tipe kandang seperti ini bisa memacu pertumbuhan sapi lebih pesat, dikarena tidak akan terjadi kompetisi didalam mendapatkan pakan dan jua memiliki ruang gerak terbatas, oleh karena itu energi yang dihasilkan dari pakan digunakan hanya untuk hidup pokok dan produksi daging yang di peroleh juga tidak hilang karena banyak bergerak. Pada tipe kandang kelompok adalah di dalam satu periode penggemukan ditempatkan beberapa ekor sapi didalam satu kandang dan pastinya kandang harus lebih luas sehingga Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan yang di hasilkan dari type ini adalah terjadinya kompetisi saat mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat akan cenderung lebih cepat tumbuh daripada sapi yang lemah, karena sapi yang kuat lebih banyak mendapatkan pakan.
  3. Pakan
  4. Berdasarkan kepada kondisi fisioloigis dan juga sistem pencernaan pada sapi yang akan dilakukan penggemukan, sapi tergolong hewan ruminansia hal ini dikarenakan pencernaannya melalui 3 proses, yaitu :
    • dengan cara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva)
    • dengan cara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen
    • dengan cara enzimatis setelah melewati rumen.
Hasil Penelitian telah menunjukkan bahwa metode penggemukan dengan mengandalkan pakan yang berupa hijauan saja hasilnya kurang memberikan hasil yang optimal dan juga memerlukan waktu yang cukup lama. Salah satu usaha untuk mempercepat penggemukan adalah dengan memberi pakan kombinasi antara hijauan dengan konsentrat. Konsentrat yang mungkin bisa diberikan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan.

Pemberian Konsentrat dilakukan lebih dahulu agar memberi pakan mikrobia rumen, sehingga saat pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap juga aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (didalam berat kering) pada tiap ekor adalah 2,5% berat badan sapi. Hijauan yang biasa digunakan ialah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan juga rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas cukup tinggi.

Penentuan kualitas pada pakan tersebut berdasarkan tinggi dan rendahnya pada kandungan nutrisi (zat pakan) serta kadar serat kasar. Pakan hijauan yang memiliki kualitas rendah mengandung serat kasar tinggi sehingga sifatnya sukar dicerna karena memiliki lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Post a Comment

Please leave your comments here, Comment in good and polite language.

Terkini

specification

+